Label

Sabtu, 17 November 2012

~Puisiku 4~ Bersama Naungan Cinta Rabb-ku


“Bersama Naungan Cinta Rabb-ku”
Buah Karya : Intan Maghfira Sya’bani


Aku pernah terjatuh..
Dalam jurang kesedihan..
Yang tak berdasar…
Dalam sekali..

Aku tertusuk..
Oleh panah cinta..
Yang menerbangkanku…
Sampai aku lupa daratan…
Sampai aku lupa caranya pulang..

Aku terjatuh lagi…
Dengan cara yang lebih tragis…
jauh lebih dalam..
jauh lebih sakit..

gelap… semuanya gelap..
kemana aku akan melangkah??
Akankah aku temukan cahaya terang dari surga?
Atau… justru terperosok semakin jauh
Dalam kesesatan dunia..

Tapi… apa itu??
Cahaya terang itu muncul!
Beserta harum nan menenangkan jiwa
Beserta hawa sejuk tak terkira..
Sungguh indah…

Subhanallah…
Ku temukan lagi diriku…
Yang sebelum terpanah itu…
Dalam keadaan…Jauh lebih baik.

Ya! Inilah aku yang sebenarnya..
Telah kutemukan cahaya terang..
Dari Rabb-ku… Tuhan semesta Alam…
Inilah diriku yang baru

Keterpurukan bukan hal yang harus di sesali..
Keterpurukan adalah awal dari keberhasilan diri..
Sekarang akan ku gapai kebahagiaan itu…
Bersama naungan cinta Rabb-ku..

Kamis, 15 November 2012

~Puisiku 3~ Aku Lelah

“Aku Lelah”
Buah Karya : Intan Maghfira Sya’bani


Aku lelah… sungguh..
Aku tak bisa membencinya..
Walau berkali-kali dia buat ku sakit..
Entahlah…

Aku lelah…aku penat!
Aku ingin bebas….
Aku memang telah bebas ..
Tapi hatiku tetap terpenjara olehnya..

Aku lelah.. aku tak ingin begini…
Terus merenung dalam sepi sendiri..
Tidak!! Ini bukan aku..
Bukan seperti inilah daku…

Aku lelah dengan semua ini
Aku letih… sungguh…
Bantu aku bangkit…
Dari segala sepi …


Aku hanya insan biasa..
Yang ingin di cinta!
Bukan di buat bimbang
Bantu aku.. lepas dari sedih ini

Rabu, 14 November 2012

~Puisiku 2~ Manajemen Cintaku


Manajemen Cintaku
Buah karya : Intan Maghfira Sya’bani


Indah sekali perasaan ini
Pernahkah kau rasakan?
Rasanya…Seperti apa ya?
Aku ingin.. tapi tak bisa menjelaskannya
Seperti Albert Einstein yang tak bisa menjelaskan , kenapa phi = 3,14
          Rasanya dunia ini begitu indah
          Seperti ada medan magnet di sekitar bibirmu
          Yang seakan-akan.. menarik bibirmu untuk selalu tersenyum
          Saat melihatnya ,Aku ingin selalu melihatnya
Tapi… aku takut
Aku takut teori magnet sekutub yang akan terjadi
Saling menjauh, tolak-menolak, tak pernah bersatu
Tapi… aku berharap tidak
Aku ingin simbiosis mutualisme lah yang terjadi
Saling melengkapi, saling memberi
          Aku seperti electron
          Terbang kesana-kesini … tak ada yang peduli
          Kapan kutemukan protonku??
          Yang ku butuhkan dan membutuhkanku
          Agar kami menjadi neuron
          Satu rasa, satu hati, satu jiwa
Ya Allah…. Aku takut
Aku berharap dialah protonku
Agar rasa ini tidak hilang
Dan abadi selamanya

~Puisiku 1~ Lailatul Qadar


“Lailatul Qadar"



                                                                              By : Intan Maghfira Sya’bani




Sang surya mulai turun ke batas cakrawala
Jubah hitam tanda kekuasaan Allah, telah terbentang di angkasa
Ku dengar suara adzan berkumandang
Sebagai obat haus dan lapar setelah seharian berpuasa
                Umat muslim berduyun-duyun datang
                Seperti pasukan islam yang siap perang
                Mereka datang ke rumah Allah
                Hendak bersujud kepada Rabb-nya
                Memohon ridho dan ampunannya
Ini malam yang indah
Malam dimana malaikat turun ke bumi
Malam dimana pintu taubat di buka
Malam dimana cahaya surga menerangi bumi
                Malam di janjikannya pahala berlipat ganda
                Malam yang lebih baik dari seribu bulan
                Semoga kita mendapatkan datangnya
                Malam Lailatul Qadar.