Label

Minggu, 05 Januari 2014

Aku Ingin Menjadi Dokter.. Karena..

assalamualaikum sobat.. :)
lama rasanya aku tak menarikan jari-jari ini diatas deretan keyboard leppy ku tersayang :)
kali ini intan akan posting tentang tulisan Intan yang alhamdulillah kemarin sempat menang di kampus.. :)
tulisan ini bertemakan alasan mengapa ingin menjadi dokter. Intan sendiri sebenarnya kaget kalau ternyata tulisan ini seperti di cari juara 1, 2 dst..
dan alhamdulillah.. tulisan ini membuat Intan naik ke atas panggung untuk membacakannya.. :)

hanya sebuah tulisan sederhana sobat... dan pendek sekali karna hanya dituliskan tidak boleh lebih dari 1 halaman buku tulis biasa. 

tapi... memang kisah nyata.. :)

baiklah.. akan kumulai menuliskannya..


"Aku Ingin Menjadi Dokter Karena"

Dokter? hm... satu kata yang sudah tidak asing bagiku sejak aku kecil. dan sudah tidak asing bagiku melihat seorang dokter, ya.. mungkin karna waktu kecil dulu aku sering sakit sampai harus opname tiap 2 minggu sekali . lalu? dimana aku sekarang? 
kubuka mataku...
PSPD (Program Study Pendidikan Dokter) angkatan 2013.. ya, disini.. aku, dia, kami, adalah calon dokter masa depan insyaAllah..
kubuka hatiku...
sudah mantapkah? apa alasanmu bisa masuk ke program study ini Intan? sedangkan kamu tau.. kamu adalah orang yang phobia dengan darah. ya, kamu sangat takut kepada cairan merah kental dan pekat itu.. lalu? 
bukankah dokter tidak pernah jauh dari 3 hal? darah, mayat dan rumah sakit. oh baiklah.. itu mindset ku dahulu.. :)
tapi semuanya berubah...
Saat ..
mbah utieku sakit.. kakinya gagal di operasi.. dan sampai sekarang sudah tak bisa di tekuk lagi.. tidak hanya itu.. mbah kung ku... beliau sakit... diabetes, jantung, ginjal... komplikasi... 
sejak saat itu...
ada sebersit kalimat dalam hatiku.. "aku akan menjadi dokter! agar dapat menjadi perantara Allah untuk menyembuhkan mbah-mbah ku tercinta"
tidak hanya itu... ibuku pun sakit... 
aku tau betapa lelahnya dan sakit yang beliau rasakan. namun beliau selalu berusaha menutupinya dariku...
lagi-lagi... bertambah yakinku "aku akan menjadi dokter! untuk membantu menyelamatkan orang yang kucintai...dan orang yang membutuhkan" 

=> di buku lomba mungkin hanya tertulis sampai sana... karna sudah full satu halaman. namun Intan akan lanjutkan disini ya sobat.. :)

namun... satu citaku tak tercapai...
aku tak sempat...
mbah kung... mbah kungku tercinta....
beliau.. pada 15 Desember 2013 .. telah meninggal dunia, tepat pukul 2.45 WITA..
mbah kung... 
maafkan aku... cucumu ini... yang belum sempat mengobatimu.. belum sempat menjadi tangan Allah untuk menyembuhkanmu...
aku baru di semester 1 mbah kung... perjalananku masih amat panjang untuk mendapatkan gelar itu....
aku ibarat alarm buntu! aku tak bisa berbuat apapun untuk meringankan sakit yang kau rasa mbah kung... aku hanya bisa marah kepada perawat yang pernah gagal menyuntikan obat kepadamu! aku hanya bisa sebatas itu... karna aku baru belajar pembuluh darah saat itu mbah kung... :'(
maafkan aku,.,
aku tak bisa berbuat apapun saat melihatmu kesakitan di cuci darah...
aku belum mengerti mekanismenya....
aku belum memahami apa tindakan terbaik yang harus dilaukan kepadamu...
aku hanya bisa mencium tanganmu....
tangan lembut itu... tangan yang tidak asing... tangan yang menggendongku waktu aku kecil.. tangan yang mengusap ubun-ubunku saat aku menangis.... 
aku rindu kau mbah kung ku sayaang... :'( 
aku rindu nasehatmu... aku rindu pelukan hangatmu... ciuman sayang mu di pipiku... dan bisikan yang slalu kau laukan tiap aku mau berangkat kuliah "belajar yang bener ya nak,.. jadi dokter yang baik"

Allah...
aku rindu mbah kungku...
namun apa dayaku... beliau adalah milikMU.. kami semua adalah milikMU..
aku tak punya hak untuk menahan beliau walau sedetikpun saat kau memanggilnya kembali...

mbah kung... Intan ingat saat intan pulang dari kost-kost'an dan waktu itu mbah kung sedang sakit namun belum parah... saat aku datang kerumah... aku ingat kau memanggilku masuk ke kamar, lalu memelukku... aku ingat semua percakapan kita mbah kung...
"mbah kung.. cepet sehat ya...."
kau hanya menjawabnya dengan senyum...
"mbah,... cepet sehat! panjang umur ya.. supaya bisa lihat Intan jadi dokter ya mbah..."
kau memelukku makin erat..
"ya kalau mbah ndak sempet lihat intan jadi dokter ya gapapa sayang... nanti disana mbah akan melihat.. lebih jelas..."
Rabbi..... hatiku sakit sekali saat itu... kupeluk mbah kungku..
"ga mau... pokoknya mbah kung ku sehat ! panjang umur.."
beliau hanya tersenyum..

iya mbah....
sekarang .. aku tau.. aku yakin... mbah kung akan melihat lebih jelas disana... disaatnya nanti.. :) akan kubuat kau tersenyum mbah kungku... :*

biarlah aku tak sempat menyembuhkan mbah kungku... tapi akan kucoba untuk menyembuhkan mbah kungnya orang lain...:) dan orang-orang yang kucintai... serta orang yang membutuhkan ,.. insyaAllah.. suatu saat nanti.. "